Amerika Serikat (AS)
Amerika Serikat diperkirakan memperoleh pendapatan terbesar dari judi online pada tahun 2024, dengan US$ 23,03 miliar atau setara Rp 376 triliun. Angka ini setara dengan peningkatan pendapatan sebesar 20,3% dari tahun 2023 hingga 2024.
Rata-rata peningkatan pendapatan judi online di dunia adalah 12,9%. Hal ini berarti pendapatan perjudian daring AS tumbuh sekitar satu setengah kali lebih cepat daripada negara lain.
Negara dengan pendapatan judi online tertinggi kedua adalah Inggris dengan perkiraan pendapatan sebesar US$13,78 miliar atau setara Rp 225 triliun pada tahun 2024. Inggris memang mempunyai jumlah penjudi tertinggi kedua, dengan 27,9% dari populasinya yang pernah judi online.
Peringkat ketiga adalah Australia, dengan proyeksi pendapatan US$ 10,14 miliar atau setara Rp 165 triliun tahun 2024. Mengikuti Inggris, Australia juga menempati jumlah penjudi tertinggi ketiga, dengan 21,1% dari populasinya yang pernah ikut serta dalam perjudian online.
Jepang berada di peringkat keempat dengan proyeksi pendapatan dari perjudian online sebesar US$ 6,19 miliar atau setara Rp 101 triliun tahun 2024. Diperkirakan 7,9% penduduk Jepang akan berjudi online tahun 2024 dan diperkirakan sebanyak 11,3 juta orang Jepang ikut judi online tahun 2028.
Jerman diperkirakan mendapatkan pendapatan dari judi online tahun 2024 sebesar US$ 5,65 miliar atau setara Rp 92 triliun. Sebanyak 10,4% orang dari total penduduk diperkirakan berjudi online tahun 2024.
Di posisi keenam ada Kanada dengan pendapatan sebesar US$ 4,19 miliar atau setara Rp 68 triliun tahun 2024. Kanada mempunyai jumlah penjudi online tertinggi di dunia dengan 48,6% dari total penduduknya diperkirakan pernah berjudi online tahun 2024.
Di tempat ketujuh adalah Prancis dengan perkiraan pendapatan dari perjudian online sebesar US$ 4,12 miliar atau setara Rp 67,3 triliun tahun 2024. Pertumbuhan pendapatan Prancis sebesar 4,7% pada tahun 2028. Angka ini termasuk pertumbuhan rendah di dunia.
Italia berada di peringkat kedelapan dengan proyeksi pendapatan perjudian online sebesar US$ 3,21 miliar Rp 52 triliun tahun 2024.
India menempati posisi kedua dari belakang dengan perkiraan pendapatan US$ 2,90 miliar atau setara Rp 47 triliun untuk tahun 2024. Meski begitu, India menjadi salah satu negara dengan persentase pengguna rendah dengan 0,7% dari jumlah populasinya.
Terakhir, adalah Spanyol dengan pendapatan judi online sebesar US$ 1,97 miliar atau setara Rp 32 triliun. Pendapatan perjudian online di Spanyol diproyeksikan tumbuh sebesar 11% pada akhir tahun 2024.
Daftar negara dengan pemain judi online terbesar di dunia. Indonesia surganya slot dan gacor. FOTO/iStock
semakin banyak di tengah masyarakat. Ada karyawan yang memakai uang perusahaan demi memenuhi hasrat judi online. Ada karyawan bank yang menggelapkan uang nasabah untuk bertaruh di lapak daring.
Alih-alih bikin kaya tapi justru membuat sengsara. Baru-baru ini, kasus oknum Polwan yang membakar suaminya yang juga seorang polisi menghebohkan publik. FN disebut tega membakar suaminya itu sampai tewas gegara kerap menghabiskan gaji untuk judi online.
Seorang anggota TNI Angkatan Darat, Letda R, diduga menyalahgunakan dana satuan Brigif 3/TBS karena perbuatan tercela tersebut. Lingkaran setan judi online ini semakin banyak menelan korban tapi bandar-bandar terus memupuk keuntungan.
Berdasarkan data Statista, proyeksi pendapatan perjudian daring mencapai USD95,05 miliar pada 2023 dengan pertumbuhan rata-rata tahunan pada 2023-2027 sebesar 8,54%. Adapun pada 2027 diperkirakan 233,7 juta orang bertaruh judi online dengan penetrasi jumlah pengguna 2,9% meliputi permainan kasino daring, taruhan daring olahraga hingga lotre daring.
Indonesia disebut sebagai negara yang memiliki banyak pemain judi online aktif. Menurut survey yang dilakukan Drone Emprit, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara yang memiliki banyak pemain judi slot dan gacor. Jumlah pemain judi slot dan gacor di Indonesia mencapai 201.122 orang dengan perputaran perputaran uang mencapai Rp600 triliun di kuartal I-2024 meningkat dari tahun lalu Rp327 triliun. Menyusul Indonesia, di antaranya Kamboja, Filipina, Myanmar dan Rusia.
Berikut 5 negara yang memiliki pemain judi online terbanyak di dunia dikutip SINDOnews dari Colombo Telegraph, Kamis (27/6/2024);
Negara ini membebaskan masyarakatnya berjudi. Hampir 75% warga negara Kanada terlibat dalam aktivitas ini, dan kebanyakan dari mereka bertaruh untuk judi online.
Jakarta, IDN Times - Data terbaru mengungkapkan, Inggris diproyeksikan menjadi satu dari dua negara yang memiliki transaksi judi online terbesar di dunia pada 2024. Adapun perkiraan pendapatannya sebesar 13,78 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari judi online tersebut.
Dengan data dari Statista, Japanese Online Casino menganalisis proyeksi pendapatan dari judi online pada tahun ini untuk 61 negara. Negara-negara tersebut kemudian diberikan peringkat dari pendapatan tertinggi hingga terendah.
Berikut ini daftar negara dengan transaksi judi online terbesar di dunia pada tahun ini seperti dikutip dari londonlovebusiness.com.
Baca Juga: 5 Negara Terkaya di Asia Tenggara, Nomor Satu Singapura
Fenomena judi online ternyata tidak hanya menjamur di Indonesia. Bahkan di sejumlah negara-negara maju eksistensi judi online kian marak terjadi.
Melansir dari Statista, Minggu (30/6/2024), jumlah pengguna judi online diperkirakan mencapai 281,3 juta pengguna pada tahun 2029. Penetrasi pengguna akan mencapai 6% pada tahun 2024 dan diperkirakan mencapai 7,6% pada tahun 2029.
Sementara itu, pendapatan di pasar perjudian online dunia diperkirakan mencapai US$ 100,9 miliar atau setara Rp 1.649 triliun (kurs Rp 16.350) pada tahun 2024. Di Indonesia, transaksi keuangan yang berkaitan dengan judi online mencapai Rp 101 triliun hingga kuartal-I tahun 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas negara mana saja yang paling banyak pelaku judi online? Berikut ini 10 negara dengan transaksi judi online terbesar di dunia dilansir dari Londonlovebussines:
Amerika Serikat (AS)
Amerika Serikat (AS) diproyeksikan menjadi negara dengan pendapatan terbesar dari transaksi judi online sepanjang tahun ini, yakni sebesar 23,03 miliar dolar AS. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 20,3 persen dibandingkan tahun 2023.
Proyeksi tersebut jauh lebih tinggi dari rata-rata dunia yang pertumbuhannya hanya 12,9 persen. Ini berarti AS memperoleh pertumbuhan transaksi judi online terbesar satu kali lebih cepat dibandingkan negara-negara lain.
Inggris jadi negara kedua dengan nilai transaksi judi online terbesar di dunia. Nilai pendapatannya dari judi online tahun ini diproyeksikan mencapai 13,78 miliar dolar AS.
Inggris diketahui menjadi negara dengan jumlah penjudi tertinggi kedua di dunia dengan 27,9 persen dari seluruh populasinya bermain judi online. Hal tersebut berbanding terbalik dengan proyeksi yang menyebutkan Inggris jadi negara keempat di dunia yang pertumbuhan pendapatan penduduknya paling lambat tahun ini, yakni hanya 7,4 persen.
Pertumbuhan pendapatan di Inggris dalam rentang 2024-2028 juga diprediksi paling lambat nomor empat dunia dengan presentase 3,84 persen.
Baca Juga: Daftar 10 Negara Produsen Tembaga Terbesar di Dunia, Ada Indonesia
Peringkat tiga negara dengan transaksi judi online terbesar di dunia adalah Australia. Nilai pendapatan dari judi online diproyeksikan mencapai 10,14 miliar dolar AS pada tahun ini.
Australia tepat berada di belakang Inggris sebagai negara dengan jumlah penjudi tertinggi di dunia. Sebanyak 21,1 persen dari total populasinya diketahui bermain judi online.
Adapun pendapatan dari judi online di Australia diperkirakan tumbuh 10,5 persen pada 2024 dan 5,12 persen hingga 2028 mendatang.
Jepang ada di peringkat keempat sebagai negara dengan transaksi judi online terbesar di dunia. Nilai pendapatan dari industri tersebut diproyeksikan mencapai 6,19 miliar dolar AS tahun ini.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 12,7 persen secara tahunan dan 0,2 persen di bawah rata-rata pertumbuhan pendapatan judi online di dunia.
Kemudian, jumlah penjudi online di Jepang pada 2024 diproyeksikan 7,9 persen dari total populasi. Sementara itu, bakal ada 11,3 juta individu Negeri Sakura terlibat dalam judi online pada 2028 mendatang.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Jerman menempati posisi kelima sebagai negara dengan transaksi judi online terbesar tahun ini. Nilai pendapatan dari judi online pada 2024 diproyeksikan mencapai 5,65 miliar dolar AS.
Di sisi lain, 10,4 persen populasi Jerman diprediksi bermain judi online tahun ini.
Kanada ada di posisi keenam sebagai negara yang punya transaksi judi online terbesar di dunia dengan proyeksi pendapatan sebesar 4,19 miliar dolar AS tahun ini.
Meski begitu, Kanada dinobatkan menjadi negara dengan jumlah penjudi online tertinggi di dunia. Sebanyak 48,6 persen dari total populasi Kanada diproyeksikan bermain judi online tahun ini.
Posisi ketujuh negara dengan transaksi judi online terbesar di dunia ditempati Prancis. Perkiraan pendapatan dari judi onliine sebesar 4,12 miliar dolar AS pada 2024.
Dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 4,7 persen antara 2024 dan 2028, Prancis memiliki tingkat pertumbuhan terendah kesepuluh dunia.
Italia berada di posisi kedelapan sebagai negara yang punya transaksi judi online terbesar di dunia dengan proyeksi pendapatan sebesar 3,21 miliar dolar AS tahun ini.
Italia berada di peringkat bawah untuk estimasi persentase pertumbuhan pendapatan perjudian daring tahun ke tahun pada 2024 dengan peningkatan sebesar 10,1 persen.
India menempati posisi sembilan sebagai negara dengan transaksi judi online terbesar di dunia. Nilai pendapatan dari judi online tahun ini di India diperkirakan mencapai 2,9 miliar dolar AS.
Meskipun menjadi salah satu negara dengan pendapatan tertinggi, India jadi negara yang punya persentase penjudi terendah. Hanya 0,7 persen dari populasi diperkirakan mengambil bagian dalam judi online pada tahun ini.
Spanyol jadi negara kesepuluh yang diproyeksikan mendapatkan transaksi judi online terbesar di dunia tahun ini. Nilai pendapatannya diperkirakan sebesar 1,97 miliar dolar AS.
Pendapatan dari judi online di Spanyol diproyeksikan tumbuh sebesar 11 persen pada akhir 2024 dan pada tingkat 5,28 persen antara 2024 dan 2028.
Baca Juga: 5 Negara dengan Tarif Internet Termahal, 1GB Rp700 Ribu!
Perjudian online melibatkan taruhan sesuatu yang berharga dengan hasil yang tidak pasti. Beberapa contohnya termasuk lotere, bingo, kasino, hingga permainan kartu. Industri ini merupakan salah satu industri terbesar yang tersebar di seluruh dunia.
Luasnya ketersediaan dan pengaruh aplikasi seluler untuk bermain game online diperkirakan akan terus mendorong ekspansi pasar judi. Selain itu, peningkatan penetrasi internet juga dapat meningkatkan penggunaan platform game online di seluruh dunia.
Melansir Yahoo.com, pasar kasino dan industri perjudian online di seluruh dunia pada tahun 2021 mencapai total US$ 231 miliar atau sekitar Rp3.498 triliun (kurs Rp15.145/US$). Bahkan, pasar perjudian online saja diproyeksikan akan melebihi US$ 114 miliar sebelum akhir dekade ini, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sekitar 11 persen hingga 2028 mendatang.
Menurut laporan dari H2 Gambling Capital, Inggris merupakan pasar perjudian online teregulasi terbesar di dunia. Pendapatan kotornya mencapai US$ 12,5 miliar atau senilai Rp189 triliun pada tahun 2021. Pasar Inggris bahkan melampaui Amerika Serikat yang memiliki pendapatan kotor mencapai US$ 11,0 miliar atau Rp166 triliun.
Sementara, di posisi ketiga ada Australia dengan jumlah pendapatan dari pasar perjudian sekitar US$ 6,5 miliar. Disusul oleh Italia dengan US$ 4,5 miliar, Prancis US$ 3,8 miliar, Jerman US$ 3,6 miliar, Kanada US$ 2,6 miliar, dan Swedia dengan US$ 2,1 miliar.
Seperti yang dilaporkan oleh Public Health England, kerugian yang disebabkan oleh perjudian online ditaksir mencapai Rp2 triliun per September 2021 karena kegiatan kriminal yang terkait dengan kecanduan di Inggris.
Namun, efek kesehatan mental dan fisik negatif yang disebabkan oleh perjudian jauh lebih besar daripada biaya yang terkait dengan kejahatan. Jika memperhitungkan biaya tidak berwujud atas kerugian yang dirasakan, total faktur untuk masyarakat mencapai Rp15,7 triliun. Kemudian, total kerugian pada pendidikan, pekerjaan, dan biaya keuangan (terkait tunawisma) bahkan ditaksir mencapai Rp21,3 triliun tiap tahunnya.
Fenomena judi online ternyata tidak hanya menjamur di Indonesia. Bahkan di sejumlah negara-negara maju eksistensi judi online kian marak terjadi.
Melansir dari Statista, Minggu (30/6/2024), jumlah pengguna judi online diperkirakan mencapai 281,3 juta pengguna pada tahun 2029. Penetrasi pengguna akan mencapai 6% pada tahun 2024 dan diperkirakan mencapai 7,6% pada tahun 2029.
Sementara itu, pendapatan di pasar perjudian online dunia diperkirakan mencapai US$ 100,9 miliar atau setara Rp 1.649 triliun (kurs Rp 16.350) pada tahun 2024. Di Indonesia, transaksi keuangan yang berkaitan dengan judi online mencapai Rp 101 triliun hingga kuartal-I tahun 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas negara mana saja yang paling banyak pelaku judi online? Berikut ini 10 negara dengan transaksi judi online terbesar di dunia dilansir dari Londonlovebussines:
1. Amerika Serikat (AS)Amerika Serikat diperkirakan memperoleh pendapatan terbesar dari judi online pada tahun 2024, dengan US$ 23,03 miliar atau setara Rp 376 triliun. Angka ini setara dengan peningkatan pendapatan sebesar 20,3% dari tahun 2023 hingga 2024.
Rata-rata peningkatan pendapatan judi online di dunia adalah 12,9%. Hal ini berarti pendapatan perjudian daring AS tumbuh sekitar satu setengah kali lebih cepat daripada negara lain.
2. InggrisNegara dengan pendapatan judi online tertinggi kedua adalah Inggris dengan perkiraan pendapatan sebesar US$13,78 miliar atau setara Rp 225 triliun pada tahun 2024. Inggris memang mempunyai jumlah penjudi tertinggi kedua, dengan 27,9% dari populasinya yang pernah judi online.
3. AustraliaPeringkat ketiga adalah Australia, dengan proyeksi pendapatan US$ 10,14 miliar atau setara Rp 165 triliun tahun 2024. Mengikuti Inggris, Australia juga menempati jumlah penjudi tertinggi ketiga, dengan 21,1% dari populasinya yang pernah ikut serta dalam perjudian online.
4. JepangJepang berada di peringkat keempat dengan proyeksi pendapatan dari perjudian online sebesar US$ 6,19 miliar atau setara Rp 101 triliun tahun 2024. Diperkirakan 7,9% penduduk Jepang akan berjudi online tahun 2024 dan diperkirakan sebanyak 11,3 juta orang Jepang ikut judi online tahun 2028.
5. JermanJerman diperkirakan mendapatkan pendapatan dari judi online tahun 2024 sebesar US$ 5,65 miliar atau setara Rp 92 triliun. Sebanyak 10,4% orang dari total penduduk diperkirakan berjudi online tahun 2024.
6. KanadaDi posisi keenam ada Kanada dengan pendapatan sebesar US$ 4,19 miliar atau setara Rp 68 triliun tahun 2024. Kanada mempunyai jumlah penjudi online tertinggi di dunia dengan 48,6% dari total penduduknya diperkirakan pernah berjudi online tahun 2024.
7. PrancisDi tempat ketujuh adalah Prancis dengan perkiraan pendapatan dari perjudian online sebesar US$ 4,12 miliar atau setara Rp 67,3 triliun tahun 2024. Pertumbuhan pendapatan Prancis sebesar 4,7% pada tahun 2028. Angka ini termasuk pertumbuhan rendah di dunia.
8. ItaliaItalia berada di peringkat kedelapan dengan proyeksi pendapatan perjudian online sebesar US$ 3,21 miliar Rp 52 triliun tahun 2024.
9. IndiaIndia menempati posisi kedua dari belakang dengan perkiraan pendapatan US$ 2,90 miliar atau setara Rp 47 triliun untuk tahun 2024. Meski begitu, India menjadi salah satu negara dengan persentase pengguna rendah dengan 0,7% dari jumlah populasinya.
10. SpanyolTerakhir, adalah Spanyol dengan pendapatan judi online sebesar US$ 1,97 miliar atau setara Rp 32 triliun. Pendapatan perjudian online di Spanyol diproyeksikan tumbuh sebesar 11% pada akhir tahun 2024.